Ormas Sekretariat Nasional Jokowi masih menunggu sikap Presiden Jokowi terkait pembangunan kilang gas abadi Blok Masela apakah akan dilakukan di darat (onshore) atau di laut (offshore).
Namun, sebelum memutuskan, mereka berharap Presiden mempertimbangkan dengan opsi mana yang terbaik bagi rakyat.
"Kalau di darat menguntungkan masyarakat di Maluku, kami setuju," ujar
Sekjen Seknas Jokowi, Osmar Tanjung, Rabu, (16/3).
Namun, diakuinya, kendala apabila dibangun di darat adalah sumber daya masyarakat Maluku, yang harus segera dipersiapkan sebaik-baiknya. Karena itu dia menyesalkan kementerian-kementerian lain yang hanya diam, menyaksikan keributan soal Blok Masela.
Menurutnya, kementerian terkait seharusnya bisa memberikan solusi. Misalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Tenaga Kerja sudah bisa menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kapasitas untuk menopang pembangunan Blok Masela agar tidak dikuasai oleh pihak di luar Maluku.
"Mendikbud harusnya jeli. Itu putra Maluku sekolahkan ke Akademi Migas atau sejenisnya. Biar mereka siap nanti untuk pembangunan disana," kata Osmar lagi.
Selain Mendikbud, Menaker, juga harus sinergi dengan Menteri Perindustrian karena nanti akan banyak industri-industri tumbuh jika Blok Masela berkembang.
"Masyarakat Maluku itu hanya ada berapa ribu. Makanya harus dipercepat proses pendidikannya, agar tidak masuk orang luar," ujarnya.
Intinya, lanjut Osmar, Seknas Jokowi meneguhkan sikap soal Blok Masela yakni, agar Blok Masela mensejahterahkan rakyat, memberi mandat kepada masyarakat Maluku. "Dalam rangka menjaga NKRI, menjadi negara sejahtera aman dan sentosa," tukasnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA