Pada bulan Maret-April tahun ini, sebagian daerah sentra padi sudah memasuki musim panen. Karena itu, Bulog harus membeli gabah petani secara aktif.
"Bulog harus aktif turun langsung ke petani menyerap gabah petani. Begitu juga Pemda Kabupaten/Kota harus aktif serap gabah petani sebagai wujud perlindungan kepada petani," kata Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI), Fadli Zon, beberapa saat lalu (Rabu, 16/3).
Menurut Fadli Zon, penyerapan harus dilakukan langsung ke petani agar harga tidak di atas HPP. Dan petani bisa menikmati HPP. Sementara kalau lewat peyambung satu atau dua rantai maka sudah dipastikan akan diatas HPP dan ini tidak dinikmati petani, dan yang untung rantai satu dan dua.
"Lebih parahnya lagi, bila Bulog dan Pemda tidak aktif menyerap gabah petani saat panen, maka bisa dipastikan harga gabah di tingkat petani akan anjlok dibawah HPP. Petani pasti rugi." tandas Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon, apa yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Ponorogo dengan mengalokasikan sejumlah dana untuk membeli gabah langsung ke petani harus jadi contoh.
"Eloknya setiap pemda mengalokasikan dana sejumlah tertentu seperti Ponorogo. Petani terlindungi dan dapat menikmat untung dengan pembelian sesuai HPP. Ini akan semakin bagus bila tercipta sinergi antara Bulog dengan Pemda dalam menyerap gabah petani secara aktif," ungkap Fadli.
"Mungkin perlu dibentuk forum kedaulatan pangan disetiap kabupaten dan kota untuk musyawarahkan rencana penyerapan gabah petani diwilayahnya yang beranggotakan Bupati, Dinas Pertanian, Bulog, dan organisasi tani setenpat," sambung Fadli Zon mengusulkan.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA