Dukungan dari elemen masyarakat terhadap TVRI Sumatera Utara yang mengalami kendala siaran akibat terganggunya jalur frekuensi mereka dari Stasiun Medan ke Stasiun Transmisi di Kawasan Bandar Baru, Sibolangit akibat pembangunan Gedung Podomoro. Bentuk dukungan tersebut dilakukan dengan menggelar panggung rakyat "Save TVRI Sumatera Utara" yang ditempatkan di halaman kantor TVRI Sumatera Utaradi Jalan Putri Hijau Medan.
Berbagai elemen yang terlibat dalam dukungan melakukan atraksi budaya dan musikalisasi puisi yang keseluruhannya mengkritik pembangunan yang menjadi pemicu terganggunya siaran milik Lembaga Penyiaran Publik (LPP) tersebut. Sejumlah akademisi seperti Prof Bungaran Antonius Simanjuntak, Sohibul Anshor, Komisioner KPID Sumut Mutia Atiqah dan Rahmat serta berbagai aktivis LSM juga terlihat dilokasi.
"Upaya seperti ini menjadi salah satu bentuk dukungan dari masyarakat atas terganggunya siaran yang menjadi fasilitas publik," kata Prof Bungaran Antonius Simanjuntak, Selasa (15/3).
Bungaran menjelaskan, dukungan dalam bentuk panggung rakyat menjadi salah satu simbol dari adanya pergerakan masyarakat terhadap pembangunan milik swasta yang mengganggu fasilitas publik. Namun menurutnya, ditingkat lanjutan aksi ini harus ditingkatkan dalam bentuk loby-loby politik hingga ke tingkat pusat. Hal ini menurutnya penting karena situasi yang terjadi menurutnya tidak hanya permainan ditingkat bawah namun juga melibatkan "permainan" tingkat atas.
"Saya lebih setujunya harus ada loby tingkat atas. Dan presiden Jokowi harus melihat persoalan ini," demikian Bungaran.[rgu]
KOMENTAR ANDA