Cara-cara penanganan dan penanggulangan terorisme di Klaten beberapa
hari lalu oleh Densus 88 sangat memprihatinkan. Dan jika dugaan
meninggalnya tersangka teror di mobil bernama Siyono itu benar karena
penyikaaan, maka hal ini benar-benar mengusik akal sehat dan rasa
kemanusiaan.
"Seharusnya Densus tetap mengedepankan prinsip
menghargai dan menjunjung tinggi martabat dan kemanusiaan yang memang
mestinya dilindungi dalam negara Pancasila," kata cendekiawan muslim,
Sudarnoto A Hakim, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin malam (14/3).
Karena
itu, ungkap Sudarnoto, kasus ini perlu mendapat perhatian serius. Kasus
ini harus diteliti dan jika ditemukan bukti nyata terjadi penyiksaan,
maka harus diberi sanksi secara adil.
"Jika hal ini tidak
dilakukan, maka distrust publik kepada pemerintah akan makin tinggi.
Feeling of insecurity di kalangan masyarakat akan semakin parah," ungkap
Sadarnoto,
Hal lain yang juga sangat memprihatinkan, lanjut
Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, adalah penggeledahan
Densus 88 di TK Roudlatul Athfal Terpadu Amanah Ummah. Cara-cara ini
jelas menunjukkan bahwa Densus 88 tidak lagi menghormati tempat
pendidikan dan merusak etika. Mereka telah mengakibatkan rasa takut di
kalangan anak-anak TK.
"Secara langsung tindakan Densus 88 telah
melukai jiwa anak-anak yang seharusnya ditunbuh suburkan dengan baik.
Densus 88 telah melakukan sesuatu yang sebetulnya justru merusak prinsip
kemanusiaan, tidak menghargai tempat pendidikan, merusak jiwa
anak-anak. Dan semua ini dibiayai," sesal Sudarnoto.
Atas dasar
ini, Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI ini sangat menyesalkan
tindakan Densus 88 yang jelas jelas tidak konstruktif bagj kepentingan
membangun bangsa yang bermartabat. Ia mendesak supaya ada langkah cepat
dan kongkrit untuk mengusut tindakan ini. Dan DPR seharusnya memiliki
kemampuan dan sensitivitas yang tinggi untuk memahami keresahan publik
terhadap kesewenangan Densus 88.
"Menaikkan anggaran tidak akan
membantu. DPR seharusnya tidak tinggal diam terjadinya asasinasi begini.
Lembaga pendidikan harus dihormati dan kemanusiaan harus dijunjung
tinggi," demikian Sudarnoto.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA