Aktivis LSM asal Australia, Petti (24) terpaksa sewot dengan tradisi delay yang dilakukan sejumlah perusahaan penerbangan komersil di Indonesia. Perempuan yang bekerja di lembaga amal internsional Compassion itu marah dengan maskapai Wings Air yang rencananya akan membawanya terbang dari Bandara Binaka Gunung SItoli, Nias menuju Bandara Kualanamo, Minggu (12/3).
Penerbangan yang seyogyanya dilakukan pada pukul 15.15 Wib delay hingga pukul 16.20 Wib dan akhirnya terbang pada pukul 16.50 Wib. Hal tersebut membuat para penumpang maskapai penerbangan tersebut sangat kecewa dan resah. Hal ini terlihat dari para penumpang yang berkali-kali melihat di dinding kaca di ruang tunggu penumpang yang langsung menghadap ke landasan Bandara.
Petti sangat kecewa dengan alasan yang tak masuk akal dari pihak maskapai. Pasalnya dia dan rombongan dari organisasinya telah membuat scedule yang rigid untuk melakukan kegiatan amal di beberapa daerah di Indonesia, sehingga dengan terjadinya delay ini mengakibatkan kegiatan-kegiatanya yang ia susun bersama tim menjadi berantakan dan cukup sulit untuk dapat direncanakan ulang karena keterbatasan waktu yang ada di Indonesia.
Ia mengaku cukup bingung dengan keterlambatan penerbangan yang dilakukan oleh maskapai Wings Air dimana maskapai tidak trasparan untuk menjelaskan sebab keterlambatan yang terjadi sehingga penumpang teredukasi dengan informasi tersebut dan memakluminya bila sebab keterlambatan demi keselamatan penumpang seperti cuaca buruk dan kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan pesawat terbang tepat waktu.
"Di Australia juga terkadang ada penerbangan yang ditunda, akan tetapi alasannya jelas. Kalau tadi yang diumumkan oleh Costumer Service tidak jelas, mengapa penerbangan ditunda. Ini yang sulit Kami pahami. I am not Happy”, ungkap aktivis LSM ini. [hta]
KOMENTAR ANDA