Politisi Golkar Ade Komaruddin secara resmi sudah menyatakan maju pada pemilihan ketua umum Golkar pada munas yang akan digelar tidak lama lagi. Dibandingkan kandidat lainnya, publik menganggap Akom paling layak dan pantas memimpin beringin.
Hal ini sebagaimana terpotret dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN). Survei akseptabilitas calon ketum golkar dilakukan LSIN dalam rentang waktu 15-29 Februari 2016, melibatkan 1.200 responden dari 34 Provinsi di Indonesia.
"Pada saat responden diajukan pertanyaan siapa tokoh yang layak dan pantas memimpin Golkar saat ini? Sebagian besar responden, 12,5% menjawab Ade Komaruddin," ujar Direktur Eksekutif LSIN, Yasin Mohammad, dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Minggu (13/3).
Pesaing kuat Akom adalah Idrus Marham. Sebanyak 10,8% responden menganggap Idrus figur yang pantas memimpin Golkar.
"Kemudian, 9,1% responden menyatakan Abu Rizal Bakrie yang layak memimpin Golkar, Jusuf Kalla 8,7%, Agung Laksono 7,7% dan Akbar Tandjung 7,5%," ulas Yasin, yang menjelaskan survei menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error sebesar ± 3,2%.
Dari hasil survei juga diketahui, Airlangga Hartarto yang sudah mendeklarasikan diri maju merebut Golkar 1 kurang mendapat sorotan publik. Hanya 6,9% responden menyatakan Airlangga pantas memimpin Golkar. Kemudian secara berurutan menyusul di belakang Airlangga, Priyo Budi Santoso sebesar 6,8%, Setya Novanto 6,5%, Azis Syamsudin 5,6%, Agus Gumiwang 4,4%, Agun Gunandjar 4,1%, Tommy Suharto 2,7%, Syahrul Yasin Limpo 2,5%, Mahyudin 2,0%, dan Alex Noerdin 1,7%.
Merujuk pada hasil survei ini, Yasin Mohammad mengatakan jika skenario Partai Golkar mulus bahwa akan menghadirkan sosok tokoh muda di pucuk pimpinan, maka persaingan ketat kemungkinan bakal terjadi antara Akom dan Idrus Marham. Kedua tokoh muda tersebut adalah sosok penting di Partai Golkar dan memiliki basis dukungan DPD-DPD Golkar bersama dengan masing-masing kelompoknya.
Kedudukan Akom sebagai ketua DPR RI, katanya, emenjadi keuntungan tersendiri dengan dukungan kuat dari sebagian kelompok ARB. Tetapi Idrus Marham yang posisinya sebagai Sekjen Partai Golkar menguntungkan untuk memuluskan jalannya menuju pucuk pimpinan Partai Golkar.
"Nah, calon lain seperti Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Setyo Novanto bisa menjadi kuda hitam dan tidak menutup kemungkinan mengamabil pengaruh dukungan di tengah panasnya persaingan," tukasnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA