Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mendesak Presiden Joko Widodo membentuk tim independen khusus untuk menyelidiki tewasnya Siyono (39), warga Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten usai ditangkap Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri pada Jumat (11/3).
"Kami duga ada pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dan tidak profesionalnya Densus 88," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Minggu (13/3).
Menurutnya, tewasnya warga yang tidak dalam status tersangka merupakan tanda tanya besar. Apalagi, pihak kepolisian beralibi dengan menyatakan bahwa Siyono tewas karena kelelahan setelah berkelahi dengan anggota Densus 88 dalam perjalanan setelah ditangkap.
"Harus dibuktikan dengan independen. Selama ini kerja Densus 88 sama sekali tidak bisa diversifikasi pertanggungjawabannya terhadap terduga terorisme," kata Dahnil.
Dia menambahkan, sebenarnya banyak terduga terorisme yang potensial untuk membuka tabir gerakan radikalisme di Indonesia tetapi justru berunjung pada kematian. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA