post image
KOMENTAR
Dua kali diusung dalam dua Pilkada, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memastikan tak pernah sama sekali dimintai uang mahar oleh PDI Perjuangan.

Azwar diusung PDI Perjuangan pada Pilkada serentak 2015. Bekas kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dua kali maju pilkada Banyuwangi lewat PDIP itu justru malah dibantu oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.  

"Pengalaman saya mengikuti dua kali Pilkada pada 2010 dan 2015 yang diusung oleh PDIP, sama sekali tidak ada mahar atau uang yang harus dibayarkan ke partai. Secara resmi maupun tidak resmi, dua kali ikut pilkada ini saya tidak pernah dimintai mahar oleh PDIP," kata Azwar.

Anas mengatakan hal itu menanggapi pernyataan Basuki T Purnama yang mengaku dimintai uang mahar oleh salah satu partai. Sebelumnya, Ahok memutuskan maju lewat jalur independen karena mengaku dimintai mahar sebesar Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar.

Untuk biaya saksi pun, Anas memastikan tak mengeluarkan uang. Sebab PDIP secara total mengerahkan kader-kadernya sebagai saksi di tingkat pemungutan suara (TPS) hingga rekapitulasi di KPU.

Anas menambahkan, PDIP juga menggembleng kader-kadernya secara mandiri sebagai saksi. Anas bahkan sempat melihat langsung pelatihan mandiri bagi saksi-saksi PDIP di pilkada Banyuwangi.  Anas pun menegaskan bahwa biayanya memenangi pilkada Banyuwangi relatif murah karena tidak keluar uang mahar dan biaya saksi.

"Saya hanya diminta mengunjungi pelatihan itu untuk menyampaikan visi-misi dan program kerja. Ini sangat membantu mewujudkan politik biaya murah, karena salah satu komponen paling mahal dalam pilkada adalah untuk para saksi," demikian Anas. [hta/rmol]











PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa