post image
KOMENTAR
Pasar tradisional adalah salah satu kawasan ekonomi yang membantu masyarakat, terutama masyarakat menengah kebawah. Pasar tradisional juga menjadi sarana para pedagang untuk mencari nafkah hidup sehari-hari. Untuk itu, idealnya harus tercipta kebijakan yang benar-benar tepat agar seluruh pelaku transaksi di pasar tradisional dapat menciptaka aktivitas ekonomi yang baik.

Hal itu disapaikan, sebut saja Budi (24), salah seorang petugas Sabhara Polda SUmut saat mengawal demonstrasi pedagang Lau Chih yang berakhir dengan ketegangan, Kamis (10/3).

Kepada MedanBagus.Com, Budi juga menyampaikan simpatinya kepada para pedagang pasar tradisional korban gusuran yang direlokasi ke kawasan Lau Cih.

“Sebenarnya kasihan juga melihat pedagang ini, mau cari makannya mereka. Kadang gak tega juga kami kalau harus bertugas menggusur para pedeagang di tempat jualannya,” kata Budi.

Namun begitu, diakui Budi, kalau tugas adalah hal yang lebih utama dibandingkan perasaan.

"Akhirnya, hanya dipendam dalam hati saja atau dicurhatkan ke orang lain kala tugas bertentangan dengan hati nurani. Mau gimana lagi, sudah tugas. Pernah aku menggusur pedagang di pasar Sambu, ada tulangku di situ. Pas ku tanya berapa dia rugi, dia bilang dia rugi Rp. 3 juta waktu itu, sedih juga rasanya,” kata Budi sambil menarik nafas.

Ke depan, Budi berharap kepada Pemerintah  agar lebih peka terhadap rakyatnya dalam merumuskan sebuah kebijakan, terlebih kepada rakyat kecil.

“Maunya pemerintah jangan buat kebijakan yang bisa buat masyarakat jadi marah, kalau udah gitu nanti kami petugas yang juga rakyat bakal berhadapan sama rakyat juga jadinya,” kata Budi. [hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas