Kapolri Pol Jenderal Badrodin Haiti memimpin upacara pelantikan sejumlah perwira tinggi (pati) di jajaran Kepolisian Republik Indonesia. Mutasi tersebut dilakukan pada posisi Wakil Kepala Bareskrim dan tiga Kapolda. Pejabat baru segera menduduki posisi itu setelah dilantik.
Mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram (ST) dengan nomor ST/476/II/2016. Surat Telegram tersebut berisikan mutasi 28 orang pejabat Polri.
"Ada yang untuk penyegaran, untuk dinamika operasional Polri sehingga jadi latar belakang kapan dilakukan mutasi," ujar Badrodin Haiti, dalam upacara pelantikan petinggi Polri di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/3).
Wakabareskrim Irjen Syahrul Mamma yang telah memasuki masa purna tugas akan digantikan Irjen Ari Dono Sukmanto, yang saat ini menjadi staf ahli Kapolri. Posisi Ari digantikan Brigjen Ricky Sitohang, yang saat ini menjabat Karo Wassidik Bareskrim.
Sedang Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Raden Budi Winarso, ditunjuk sebagai Kapolda Sumatera Utara. Pejabat lama, Irjen Pol Ngadino menjadi Pati Polri untuk persiapan pensiun.
Sementara posisi Kadiv Propam yang ditinggalkan Budi Winarso diisi Irjen Pol M. Iriawan, yang sebelumnya menjabat sebagai Kadiv Kum. Posisi Kadiv Kum kini diisi Irjen Pol Setyo Wasisto.
Kemudian perwira tinggi Polri di Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Brigjen Pol Rudy Sufahriadi ditunjuk sebagai Kapolda Sulawesi Tengah, menggantikan Brigjen Pol Idham Aziz.
Dan juga Irwil II Itwasum Polri, Brigjen Pol Yovianas Mahar ditunjuk menjadi Kapolda Bangka Belitung.
Menurut Badrodin, mutasi ini sudah melalui proses Wanjakti termasuk dorongan kebijakan jabatan. Track record pata pejabat yang dimutasi sudah dibahas lebih dulu.
"Ini menjadi satu latar belakang pertimbangan kenapa mereka ditempatkan di situ. Yakin, dengan track record sebelumnya dia mampu melakukan tugas seperti itu. Contoh, Kapolda Sulteng, di sana menghadapi teroris Santoso, diperlukan orang yang punya pengalaman," terangnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA