Setidaknya dua pekan terakhir ini Indonesia kembali mendapatkan pemberitaan tentang kegaduhan kabinet kerja pemerintah. Namun kegaduhan kali ini menampilkan corong gesekan antara Jokowi-RR dan JK. Rizal Ramli yang berlabel sebagai politikus senior dan berpengalaman ini seakan-akan menjadi bonekanya Jokowi untuk menghadapi manuver politik JK.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik lokal, Sohibul Anshor via telephon kepada wartawan medanbagus pada Selasa (8/3).
“Rizal Ramli adalah orang yang berpengalaman, namun entah mengapa kali ini ia bertindak seperti LSM. Ia mau digunakan Jokowi untuk menghantam JK,” kata Sohibul Anshor.
Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi dan Rizal Ramli untuk menekan posisi JK akan berakhir dengan sia-sia. Selain karena JK telah membuktikan kepiawaian politiknya pada saat menjadi wapres SBY, hal tersebut juga diakibatkan oleh banyaknya kepentingan tarik menarik di kabinet kerja.
“Lawan imbangnya JK itu SBY. JK enteng menghadapi Jokowi meski ada RR di situ,” sambungnya.
Beliau juga menyayangkan Jokowi tidak menepati janjinya untuk tidak bagi-bagi jatah dalam kabinet kerjanya. Kabinet kerja menjadi kabinet yang tidak lagi memiliki kredibilitas, masing-masing komponen dalam kabinet menunjukkan standar ganda. Akhirnya terbentuklah kiblat pembangunan yang mengarah pada pengusaha-pengusaha China tanpa memperhatikan aspek penting di Indonesia.
“Kiblat pembangunan sekarang menjadi gerbang baru untuk China tanpa memperhatikan aspek penting Indonesia.Indonesia kedepannya akan menjadi milik asing, milik China. Indonesia tidak akan lagi memiliki proporsi yang kuat dalam pembangunan. Itu semua karena kabinet memakai standar ganda dalam kinerjanya,” tutupnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA