Jusuf Kalla pernah mengatakan bahwa Indonesia akan hancur bila dipimpin oleh Jokowi. Pernyataan ini tentu saja tak lahir dari ruang yang kosong, melainkan didasari oleh motif terdalam.
Jokowi belakangan benar-benar menjadi Presiden. Bahkan Jokowi berdampingan dengan JK, yang kini menjadi Wappres-nya. Berdasarkan rekam jejak dan sejumlah manuver politik, langkah-langkah JK pun terlihat masih seperti dulu saat mendampingi SBY, yaitu melangkahi Presiden.
"Nah kini, kalau Indonesia hancur, dalam arti Jokowi gagal memimpin Indonesia, maka JK-lah yang diuntungkan. Ini akan mengkonfirmasi pernyataan JK yang lama, dan menguatkan posisinya untuk menggeser Jokowi," kata Direktur Eksekutif Aufklarung Institut, Dahroni Agung Prasetyo, kepada Kantor Berita Politik RMOL (Selasa, 8/3).
Namun, sambung Agung, belakangan ada sosok bernama Rizal Ramli yang masuk dalam kabinet. Rizal bahkan ditunjuk langsung Jokowi untuk menjadi Menko Maritim dan Sumber Daya. Masuknya Rizal dalam kabinet ternyata memperbaiki kebijakan pemerintah sehingga berdampak pada kepercayaan publik terhadap Jokowi. Rizal dipercaya bisa membantu Jokowi dalam mewujudkan Trisakti dan Nawacita.
Bila Jokowi berhasil mewujudkan Trisakti dan Nawacita, sambung Agung, itu artinya Jokowi memenuhi janji kampanye. Di saat yang sama, artinya, Jokowi behasil memimpin Indonesia, serta tidak seperti yang dinyatakan dan disebutkan JK sebelumnya.
"Bagi JK, tentu saja situasi ini tak bagus. Maka untuk mengembalikan jalan cerita pda skenario yangs udah dibayangkan JK, RR mesti dihajar dulu," demikian Agung. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA