Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dinilai tidak banyak melakukan upaya pelestarian kebudayaan Betawi.
Demikian diungkapkan sejarawan JJ. Rizal dalam diskusi yang digelar di resto Warung Komando, Jalan Saharjo, Jakarta, Minggu (6/3).
Menurutnya, kebijakan-kebijakan gubernur yang akrab disapa Ahok itu sering tidak ramah terhadap warga Betawi yang merupakan penduduk asli Jakarta.
"Gubernur yang sekarang lebih sibuk membunuh aspek budaya Betawi. Dibunuhnya secara sistematis, terstruktur, dan masif. Misalnya saja soal kebudayaan warga Betawi yang tinggal di pesisir," bebernya.
Rizal menjelaskan, salah satu contohnya kebijakan reklamasi pantai yang akan dilakukan Pemprov DKI. Hal tersebut menunjukkan bahwa Ahok melupakan nasib warga Betawi di wilayah pesisir.
Dia menambahkan, sebetulnya tidak perlu memiliki gubernur yang latar belakangnya dari etnis Betawi demi melestarikan kebudayaan itu. Siapapun gubernurnya asalkan memiliki kepedulian terhadap budaya maka tidak menjadi persoalan.
Rizal menganggap, kepemimpinan Jakarta di bawah Ali Sadikin paling berjasa melestarikan kebudayaan Betawi. Ali Sadikin pula yang menemukan bahwa warga asli Jakarta berasal dari etnis Betawi.
"Justru ketika gubernurnya bukan orang betawi seperti bang Ali itu dia serius mengelola orang Betawi. Dan butuh kesadaran bahwa jakarta butuh identitas kultural," tambahnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA