Kementerian Perhubungan merilis kebutuhan Pilot baru di Indonesia tiap tahunnya mencapai 800 orang.
Hal itu diamini oleh Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri saat menghadiri wisuda angkatan pertama Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) di Ritz Carlton Hotel, Jakarta Selatan, Sabtu (5/3). Pada kesempatan ini sendiri, MUFA mewisuda 6 mahasiswanya.
Menteri asal PKB itu mengatakan, peluang kerja tenaga pilot di Indonesia masih terbuka luas. Bahkan, antara lulusan sekolah pilot dengan kebutuhan untuk maskapai penerbangan di Indonesia tidaklah sebanding.
Ia menambahkan, dari 24 sekolah penerbangan, di seluruh Indonesia hanya mampu memproduksi kurang lebih 400 Pilot baru di tiap tahunnya.
"Sehingga kehadiran lembaga sekolah pilot merupakan hal yang positif," kata Menteri Hanif.
Bagi wisudawan MUFA dan para pilot yang baru lulus, Hanif mengingatkan agar mereka segera menyiapkan diri untuk mengambil sertifikasi internasional demi menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Ini yang harus disiapkan sebab kekurangan kita ini adalah pengakuan sertifikasi," tambahnya.
Ia kemudian menceritakan, ada seorang petani tembakau di Kudus yang mempunyai kemampuan mempuni dalam mencium aroma daun tembakau. Dengan kemampuannya itu, si Petani mampu mengetahui tembakau kualitas.
"Namun karena dia tidak bersertifikasi maka ia tidak dapat menjadi analisis pabrik rokok besar," ungkap Menteri Hanif.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA