Daerah sebagai penyangga ekonomi nasional akan mendapat serbuan dari tenaga asing dan dijadikan market produk impor pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Namun dengan potensi pasar yang besar seharusnya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus optimis dengan meningkatkan daya saing daerah.
"Mau tidak mau daerah harus siap. Saya yakin pemimpin daerah sekarang punya pengalaman dan leader yang kuat untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Kita harus optimis," kata Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSP) DPD RI, Dailami Firdaus saat memberikan keterangan pers sosialisasi MEA di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Kamis (3/3).
Selain Dailami, sosialisai MEA di Provinsi Sulut juga dihadiri oleh Wakil Gubernu Sulut Steven Kondow, tiga anggota BKSP DPD; Stefanus B.A.N. Liouw (Senator Provinsi Sulut); Marthen (Senator Provinsi Sulawesi Barat); dan Rahmi Jahja (Senator Provinsi Gorontalo).
Lebih lanjut, Dailami berharap dengan sosialisasi dapat mensinergikan kepentingan pusat dan daerah dalam menghasilkan regulasi dalam menghadapi MEA.
Di kesempatan yang sama, Wagub Steven Kandow mendesak Pemerintah Pusat tidak hanya menyiapkan SDM dalam menghadapi MEA, tetapi mendorong penyiapan insfrastruktur yang berbasis daerah.
"Seharusnya insfrastruktur juga disiapkan, seperti pelabuhan laut kami harus ditingkatkan menjadi pelabuhan internasional, sehingga bisa jadi basis perdagangan ke Asia Pasifik, tidak seperti sekarang yang kalau mau ekspor harus ke Tanjungperak," ungkapnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA