MBC. Wakil Ketua MPR RI Mahyudin saat ini sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan kursi MPR jika nantinya terpilih menjadi Ketua Umum Golkar. Hal ini diungkapkannya saat memberi sambutan dihadapan para pengurus Golkar Kabupaten/Kota di Sumatera Utara saat pertemuan di Hotel Grand Swiss Bellhotel, Medan, Selasa (1/3) malam.
"Ya, saya pertimbangkan untuk mundur (bila terpilih jadi Ketum Golar) walau aturannya tidak ada," kata Mahyudin.
Mahyudin menjelaskan, alasan pemikirannya tersebut karena menilai Partai Golkar membutuhkan kerja keras untuk menggalang pemilih lagi ditengah masyarakat guna mengejar ketertinggalan dari partai lain. Menurutnya, saat ini Golkar butuh keseriusan untuk menanamkan kepercayaan kembali dari masyarakat pasca konflik internal yang terjadi.
"Dalam dua tahun belakangan ini terjadi konflik. Maka dari itu, kita butuh kerja keras untuk menggalang pemilih lagi dan mengejar ketertinggalan kita. Bila waktu saya tak cukup untuk di dua posisi
nantinya (jadi Ketum Golkar), maka saya akan fokus ke Ketua Umum dan melepaskan jabatan Wakil Ketua MPR RI," terang Mahyudin.
Atas rencanannya maju menjadi Caketum Golkar, Mahyudin mengaku meminta restu kepada Abu Rizal Bakrie, Agung Laksono dan Akbar Tanjung. Menurutnya ketiganya memberikan restu baginya untuk maju.
"Mereka merestui saya menjadi Calon Ketua Umum. Saya maju karena Golkar harus dipimpin yang muda dan tentu saya mempunyai pengalaman. Saya punya itu," imbuhnya.
Sebelum tiba di Medan, Mahyudin juga telah berkunjung ke beberapa wilayah seperti di Kalimantan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, NTT, Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk menyampaikan
pemikiran-pemikirannya terkait pencalonan untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.[rgu]
KOMENTAR ANDA