post image
KOMENTAR
Kepala Bidang Rehabilitasi, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara, AKBP Ahmad Zaini mengatakan keberhasilan pemberantasan narkoba tidak dapat diukur hanya dari jumlah warga yang tertangkap akibat penyalahgunaan narkoba. Hal ini disampaikannya dalam Diskusi Anti Narkoba "Jokowi: Pemberantasan Narkoba Harus dilakukan Lebih gila lagi" yang digelar oleh Maruli Center dan After Care di Omerta Cafe, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Senin (29/2).

Menurutnya, rehabilitasi dari orang-orang yang pernah menjadi pecandu narkoba menjadi tolak ukur keberhasilan dari program pemberantasan narkoba yang belakangan semakin gencar digaungkan oleh pemerintah.

"Tuntas jika pengguna narkoba tidak lagi terjerumus menggunakan narkoba setelah rehabilitasi," katanya.

Zaini menjelaskan, program penyadaran terhadap masyarakat pengguna narkoba agar menjalani rehabilitasi menjadi salah satu sisi yang harus digalakkan. Sebab, ketika mereka menyadari pentingnya rehabilitasi, maka program ini akan semakin berhasil. Kondisi yang menurutnya bertolak belakang dengan cara lain dalam pemberantasan pengguna narkoba dengan penangkapan dan memenjarakan para pengguna.

"Kalau hanya menangkap, trus dipublikasi. Yang terjadi justru orang menilai aparat hanya main-main disana," ujarnya.

Meski tidak menjadi titik tolak keberhasilan pemberantasan peredaran narkoba, namun penangkapan menurutnya juga harus dipandang sebagai bagian awal untuk menjalankan program pemberantasan narkoba.

"Menangkap itu hanya menambah jumlah penghuni penjara. Setelah penuh kemana? ini yang harus dipikirkan. Meningkatkan kesadaran untuk menghindari narkoba dan jika sudah kena menjalani rehabilitasi menjadi bagian yang sangat penting," demikian Ahmad Zaini.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel