Personil kepolisian dari Polres Langkat terus mendalami kasus pencurian Rp 500 juta uang milik dinas Pendidikan dan Pengajaran, Kabupaten Langkat.
Penangkapan beberapa orang pelaku pencurian yang beraksi di wilayah Aceh dan Langkat juga belum bisa dikaitkan dengan kasus pencurian tersebut.
"Sejauh ini para tersangka mengaku kalau ada melakukan pencurian di wilayah Langkat dan Aceh, Pekanbaru sekitarnya. Tapi, untuk dinas P dan P Langkat dengan kerugian 500 juta. Mereka (Pelaku) belum ada mengakui," terang Kapolres Langkat AKBP Dwi Asmoro Sik melalui Kasat Reskrim AKP Agus Subarnapraja, Kamis (25/2) siang.
Dalam penyelidikan ini, personil kepolisian juga mengaku heran dengan sikap cuek dari pihak dinas pe didikan dan pengajaran. Sebab, hingga saat ini tidak satupun pejabat mereka yang datang guna mengidentifikasi dan mengenali pelaku.
"Memang aneh juga, masak dari pihak P dan P belum ada datang guna mencari tahu dan mengidentifikasi para pelaku. Mana tahu, salah satu pelaku dikenali. Sehingga kita muda melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka," sebut Agus.
Oleh sebab itulah, pihak penyidik dalam minggu-minggu ini akan mengundang para korban aksi pencurian termaksud dinas P dan P Langkat. Langkah ini diambil untuk mengungkap semua kasus pencurian yang ada diwilayah hukum Polres Langkat.
"Kemungkinan-kemungkinan keterlibatan orang dalam dari dinas P dan P bisa saja. Tapi, sejauh ini kita masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku guna mengungkap semua kasus pencurian. Pastinyalah, para korban pencurian yang terjadi akan dipanggil ulang untuk mengenali tersangka," sebut dia.
Diketahui uang senilai Rp 500 juta untuk pembayaran gaji pegawai honorer hilang dari mobil usai diambil dari bank. Anehnya, mobil ya g digunakan membawa uang tersebut tidak rusak.[rgu]
KOMENTAR ANDA