Keinginan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menertibkan kawasan Kalijodo sepertinya bakal lancar. Sebagian warga sudah pindah ke rumah susun yang disediakan Pemprov DKI. Bar dan kafe remang-remang juga sudah tutup. Namun, Ahok jangan sombong dulu. Semua tak akan terwujud jika tidak dimuluskan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian.
Seharian kemarin, sebanyak 80 kepala keluarga (KK) Kalijodo yang memiliki KTP DKI Jakarta mulai pindah ke Rusun Marunda, Cilincing. Keberangkatan mereka dilepas langsung Wali Kota Jakut, Rustam Effendi. Warga diangkut dengan menggunakan lima bus penumpang dan dua truk angkut barang milik Satpol PP.
Dari jumlah itu, kata Rustam, sebanyak 40 KK langsung menempati unit di rusun. Sedangkan, 40 KK lainnya baru melakukan survei. Untuk menampung warga Kalijodo, Pemprov DKI menyediakan 350 unit di Rusun Marunda. Saat ini, yang 201 KK yang tercatat akan pindah ke Rusun. Karena itu, Rustam optimistis, semua warga yang mau pindah bisa tertampung.
Sedang warga Kalijodo yang tidak memiliki KTP DKI memilih pulang ke kampung halamannya. Seharian kemarin, banyak truk keluar kawasan Kalijodo dengan membawa barang-barang warga yang pulang kampung.
Tempat-tempat hiburan juga sudah tutup sejak beberapa hari lalu. Tidak mau barang-barangnya rusak dalam penggusuran nanti, sejumlah pemilik tempat hiburan memilih mengemasi perabotannya. Di Kafe Adem dan Kafe Topone misalnya, perabotan seperti lemari, kasur, kursi, dan lampu hias sudah diangkut. AC juganya sudah dicopot.
Untuk Kafe Intan yang merupakan milik Daeng Aziz, memang belum terlihat ada pengemasan barang. Namun, kafe ini masih digaris polisi pasca penemuan gudang minuman keras dan ratusan anak panah di kafe tersebut dalam razia, dua hari lalu.
Dengan kondisi ini, penggusuran yang akan dilakukan Ahok tampaknya tak akan menghadapi kendala berarti. Semua ini bisa terjadi karena ketegasan Irjen Tito. Sabtu lalu, Tito menerjunkan 2 ribu aparat untuk melakukan operasi penertiban penyakit sosial masyarakat alias Pekat ke kafe-kafe remang-remang di Kalijodo. Operasi tersebut dipimpin langsung Tito.
Dalam operasi itu, petugas berhasil menyita ratusan peti minuman keras, ratusan anak panah, badik, cerulit, narkoba, poster telanjang, dan dua ember kondom. Operasi itu berjalan lancar, tanpa ada perlawan dari warga maupun preman Kalijodo. Pasca operasi, polisi memasang sejumlah CCTV di empat titik strategis di kawasan tersebut.
Bukan kali ini saja Tito membantu memuluskan kerja Ahok. November lalu, Tito turun tangan untuk menyelesaikan masalah penghadangan truk sampah menuju Bantar Gebang, Bekasi. Sebelum Tito turun, truk-truk sampah milik DKI dihadang ormas di Bekasi dan Cileungsi karena alasan bau. Akibat penghadangan ini, dalam beberapa hari, sampah di DKI tak terangkut.
Di Kalijodo, sampai kemarin, 420 personel polisi dari Polda Metro Jaya dan 200 anggota TNI dengan senjata lengkap masih berjaga di kawasan Kalijodo. Seluruh aparat akan disiagakan hingga kondisi dinyatakan kondusif.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA