post image
KOMENTAR
Ketua DPD Golkar Sumatera Utara versi Agung Laksono, Rajamin Sirait mengaku masih pesimis terhadap nasib Partai Golkar pasca pelaksanaan musyawaran nasional (Munas) yang rencanannya akan beralangsung akhir Februari 2016 ini. Menurutnya sikap yang ditunjukkan oleh sosok-sosok dan kelompok-kelompok yang ingin merebut tampuk pimpinan partai berlambang beringin tersebut masih lebih mengedepankan kepentingan dan kekuasaan pribadi dibandingkan mengedepankan kebesaran Partai Golkar.

"Ada orang yang merasa bahwa Golkar ini besar karena ketokohan seseorang, padahal bukan. Golkar ini justru besar karena kekaryaannya dan itulah yang melatarbelakangi munculnya Munas Ancol," katanya, Jumat (19/2).

Rajamin menjelaskan, salah satu contoh dari kondisi ini adalah gugatan yang terus-menerus dilayangkan oleh Aburizal Bakrie atas SK Menkumham yang mengesahkan kepengurusan Agung Laksono. Hasilnya, pemerintah akhirnya mencabut SK Ancol dan mengembalikan kembali SK Golkar hasil Munas Riau 2009 yang membuat kepengurusan semakin rancu hingga tingkat daerah. Gugatan ini menurutnya menjadi bukti bahwa Aburizal dan kelompoknya ingin terus menguasai Golkar dan bahkan menjadikan partai mereka menjadi tempat "bersembunyi" sosok-sosok dari jeratan hukum. Apalagi, komitmen para Aburizal untuk menindak kader yang bermasalah juga menurutnya sangat rendah.

"Di Golkar ini sekarang tidak ada komitmen untuk menindak kader yang terlibat kasus hukum. Coba lihat di Partai Demokrat misalnya, kalau ada orang yang korupsi, mau tidak mau mengundurkan diri. Di Golkar itu nggak ada, bahkan malah masih bisa menduduki jabatan. Jadi ketegasan terhadap komitmen itu tidak ada lagi," ungkapnya.

Rajamin menambahkan, kondisi yang hanya ingin mengejar kekuasaan dengan memanfaatkan Partai Golkar sebagai tameng ini hanya akan membuat jalannya munas jauh dari nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang menjadi ciri utama Golkar. Dalam prosesnya tidak akan ada lagi sportivitas dalam pertarungan untuk memilih yang terbaik.

"Saya yakin kalau begini pelaksanaannya, masalah tidak akan selesai. Pasti akan muncul gugatan baru karena ada orang dan kelompok yang semena-mena terhadap orang lain," ungkapnya.

Diketahui Partai Golkar disebut akan menggelar Munas bersama pada akhir Februri 2016 ini. Munas ini diklaim akan menjadi ajang mempersatukan kembali kepengurusan Golkar yang sempat terbagi 2 kubu.[rgu]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa