Seorang ibu rumah tangga bernama Ismawanti (40) terpaksa tinggal menumpang di kandang kambing bersama 2 orang anaknya Adit (10) dan Dini (11). Tempat tinggal mereka dibangun menggunakan atap dari tenda usang dan dinding dari bekas-bekas spanduk yang sudah koyak dan ditempelkan pada dinding kandang kambing milik salah seorang warga di Jalan Pipa Utama, Sari Rejo, Medan Polonia. Kondis ini menurutnya sudah 6 tahun dialaminya bersama anak-anaknya tersebut.
"Mau nyewa rumah nggak ada uang untuk bayar, jadi sering diusir," katanya, Senin (15/2).
Ismawanti mengatakan, pada tempat tinggalnya saat ini ia tidak perlu membayar sewa. Sebagai gantinya ia bertugas merawat 28 ekor kambing milik warga bernama Ponirin tersebut. Untuk mencari penghasilan, terkadang ia mengharapkan belas kasihan dari orang lain untuk memberikannya pekerjaan mencuci.
"Ya kadang bantu-bantu orang, saya hanya mampu begini," ujarnya.
Ismawanti sebenarnya memiliki 4 orang anak. Namun yang saat ini tinggal bersamanya hanyalah Adit dan Dini yang merupakan anak ketiga dan keempat. Sementara 2 orang yang lebih sulung tinggal bersama dengan keluarga mereka.
"Mereka sudah besar, malu tinggal disini," ungkapnya.
Kedua anaknya tersebut menurutnya bersekolah di SD Amal Saleh, sebuah sekolah yang letaknya tidak jauh dari tempat mereka tinggal. Pihak sekolah tidak memungut biaya bagi kedua anaknya karena kondisi keluarganya yang tidak mampu. Penghasilannya yang tidak menentu hanya untuk memenuhi kebutuhan makan dan juga jajan anaknya. Ia berharap, pemerintah memperhatikan mereka agar anaknya dapat bersekolah.
"Saya memang inginnya tinggal dirumah yang lebih layak, anak saya kalau bisa sekolah. Yah...seperti harapan ibu lainnya," sebutnya sembari menangis.
Ismawanti menuturkan sejauh ini belum pernah ada bantuan dari pemerintah untuk membantu mengurangi penderitaannya dan anak-anaknya yang saban hari harus tinggal dikandang kambing dengan berbagai kondisi serba kekurangan tersebut.[rgu]
KOMENTAR ANDA