Pengakuan secara resmi atas kehadiran LGBT membuka kotak pandora atas masa depan bangsa dan negara Indonesia.
Demikian disampaikan Ketua Umum Gerakan Wanita Nusantara (Granita), Dian Wisdianawati. Menurut Dian, pengakuan atas kehadiran LGBT akan menghancurkan generasi ke generasi mendatang.
Jika suatu penyimpangan dengan alasan hak asasi manusia kemudian diakui sebagai bukan penyimpangan (normal), Dian menjelaskan, Indonesia dapat memprediksi, kapan negara ini akan hancur tanpa harus bangsa asing menjajah Indonesia.
"Pengakuan resmi atas LGBT akan berlari pada tuntutan apakah Presiden Indonesia boleh seorang LGBT atau tidak ? Dengan demikian lebih jauh lagi, apakah persyaratan calon presiden, calon gubernur, ataupun calon bupati yang harus sehat jasmani dan rohani, tidak dibutuhkan lagi?" kata Dian dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 15/2).
Dia menegaskan, LGBT bukan hanya urusan hak asasi manusia. Oleh karenanya, jika LGBT dianggap sebagai suatu kewajaran dan kenormalan, maka yang hetero atau non-LGBT dikemudian hari akan dianggap sebagai suatu penyimpangan.
Dian mengusulkan agar Dubes Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert O Blake, disuruh pulang kembali ke negaranya. Hal ini terkaait pernyataan Robert O Blake, yang mendukung kelompok LGBT Indonesia.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA