Ketua Yayasan Onkologi Anak Medan (YOAM) Rizanul mengatakan angka kematian anak di Sumatera Utara akibat kanker masih sangat tinggi. Selama tahuun 2015 lalu YOAM menemukan 32 anak pengidap kanker meninggal dunia dari sekitar 100 orang yang menderita penyakit tersebut.
YOAM selaku yayasan yang konsern terhadap penanganan kanker menurutnya kerap kesulitan karena warga baru mendaftarkan anak mereka untuk ditangani ketika kondisinya sudah cukup parah.
"Jadinya tingkat kegagalan untuk penyembuhan mencapai 22 persen," katanya saat memperingati hari kanker anak sedunia,di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan, Minggu (14/2).
Data pada tahun 2016 ini, YOAM menurut Rizanul sudah mencatat sebanyak 12 anak penderita kanker yang mendaftar. Pihaknya akan terus mengupayakan deteksi dini sehingga mereka bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi persoalan penyakit mematikan tersebut.
"Kita coba untuk peduli dengan mendeteksinya diawal. Ini yang kita harapkan perhatian dari pemerintah, kalau bisa di puskesmas sudah bisa mendeteksi itu sehingga tingkat persentase kegagalan penyembuhan bisa ditekan," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Suhadi mengatakan, memang penyakit kanker belum bisa dicegah. Tetapi bisa dideteksi sejak dini.
"Penyakit kanker ini juga merupakan penyakit nomor dua berbahaya setelah penyakit jantung . Dan angkanya semakin tinggi," demikian Suhadi.[rgu]
KOMENTAR ANDA