Memberi pemahaman mengenai perhelatan ekonomi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016 oleh seluruh kalangan masyarakat menjadi keharusan dari pemerintah RI jika tidak ingin masyarakat Indonesia "kalah" dalam perhelatan ekonomi global tersebut. Demikian disampaikan Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal di Medan.
Pemerintah menurut Dino harus mampu memberi "market intelijen" yang akan menjadi panduan bagi masyarakat dan pelaku ekonomi untuk menentukan peta usaha yang akan mereka bangun untuk bersaing di MEA 2016 tersebut.
"Pemerintah harus beri inteligence pasar, produk mana yang laku, produk Indonesia yang punya daya saing tinggi yang mana, itu yang harus disampaikan sehingga masyarakat tau apa yang harus diperkuat," katanya, Jumat (12/2).
Dengan "market intelijen" tersebut, menurut Dino pemerintah juga akan lebih mudah untuk menentukan bidang industri yang harus diperkuat termasuk pola peningkatan skill bagi para pelaku usaha untuk menghasilkan produk-produk berdaya saing tinggi tersebut.
"Harus ada pelatihan, saya keliling banyak enterpreneu baru dibidang kulit misalnya. Mereka dapat orderan besar dari luar, namu mereka tidak tau cara menjahit kulit yang baik. Yang begini harus diberi pelatihan. Pemerintah punya peran disana. Beberapa tahun terakhir pelatihan masih kurang," ujarnya.
Secara garis besar, keberhasilan masyarakat Indonesia pada perhelatan MEA 2016 ini menurut Dino sangat berpengaruh dari besarnya peran pemerintah dalam menentukan arah kebijakannya. Sebab, dari sisi kreatifitas, masyarakat Indonesia menurutnya sangat unggul dibanding negara-negara ASEAN lainnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA