post image
KOMENTAR
Perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, Starbucks memberi dukungan penuh pada pernikahan sesama jenis. Melalui kampanye iklannya 'Minum Kopi, Dukung Pernikahan Sesama Jenis' Starbucks mendonasikan sebagian dari pendapatan perusahaan untuk mendukung pernikahan kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Statement tertulis perusahaan menyebutkan bahwa perusahaan ingin merangkul keragaman lebih luas. Starbucks ingin menjangkau pelanggan, tidak hanya kaum LGBT, namun juga mereka yang mendukung pernikahan sesama jenis dengan rentang usia 18-75 tahun.

"Pesan utama di balik kampanye ini adalah mendorong konsumen Starbucks, baik yang LGBT, maupun pendukung pernikahan sesama jenis untuk mengonsumsi lebih banyak produks Starbucks sebab perusahaan kami adalah pendukung setia pernikahan sesama jenis," tulis pernyataan resmi perusahaan, dilansir republika.co, Rabu (2/12).

CEO Starbucks, Howard Schultz mengatakan orang-orang yang hanya mendukung pernikahan beda jenis dan mengabaikan pernikahan sesama jenis tak diperlukan di rantai kopi ini. Schultz yang dikenal sangat akomodatif terhadap komunitas LGBT menyatakan bahwa siapapun yang menolak pernikahan sesama jenis bisa minum kopi di tempat lainnya. Sentimennya ini tampaknya diarahkan kepada pemegang saham juga. Keputusan yang diambil oleh CEO Starbucks Howard Schultz ini mendapat tanggapan dari pemegang saham.

Dalam sebuah pertemuan, salah seorang pemegang saham Starbucks, Tom Strobhar menunjukkan kepada Schultz bahwa ketika Starbucks mendukung pernikahan sesama jenis di Washington, penjualan perusahaan di sana turun drastis karena diboikot pendukung pernikahan tradisional.

Schultz menjawab bahwa keputusannya mendukung pernikahan sesama jenis bukan atas alasan ekonomi. Starbucks mempekerjakan 200 ribu orang di perusahaan dan Schultz ingin merangkul keanekaragaman dari semua golongan.

"Denga hormat, Anda bisa menarik return (saham) lebih tinggi dari 38 persen yang Anda punya di perusahaan ini tahun lalu. Ini adalah negara bebas. Anda bisa menjual saham Anda di Starbucks dan membeli saham di perusahaan lain. Terima kasih  banyak," ujar Schultz, dilansir dari Headline and Global News, Rabu (2/12).

Starbucks telah mendistribusikan iklannya secara luas ke seluruh surat kabar dan majalah di Amerika Serikat. Iklan juga dimunculkna secara online dan media sosial, seperti Facebook dan Twitter.

Menurut laporan tahunan Starbucks Corporation pada 2011, penjualan perusahaan meningkat rata-rata delapan persen dari tahun sebelumnya. Perusahaan berharap meningkatkan penjualan lewat kampanye ini.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel