post image
KOMENTAR
Cuaca ekstrim dan meningkatnya curah hujan, membuat petani tomat dan cabai di Kabupaten Karo Sumatera Utara (Sumut) terancam gagal panen.
 
Untuk menyiasatinya, kini para petani mencoba menyemprotkan obat agar tanaman cabai dan tomat tetap bisa bertahan dalam keadaan cuaca ekstrim.

Petani cabai dan tomat di Kabupaten Karo Renda Br Karo karo mengatakan, dirinya terpaksa meningkatkan volume penyemprotan pada tanaman, agar terhindar dari berbagai macam penyakit dan hama.

Meningkatnya cuaca ekstrim menyebabkan pohon cabai menjadi layu, pohon tomat kering dan buah tomat menjadi gosong.

"Kita harus menyemprotkan menggunakan pestisida dan fungisida setiap hari ke tanaman secara rutin. Kalau tidak maka tanaman akan rentan dengan penyakit dan hama. Kalau angin kecang terpaksa tanaman kita lapisi menggunakan pelastik (mulsa), agar tanaman tidak rusak dan batangnya tidak patah," katanya, Kamis (11/2).
 
Hal senada juga dikatakan Petani lainnya di Kabupaten Karo Dani Siahaan. Dia menuturkan, untuk tanaman cabai, masalahnya yang kerap ditemui adalah penyakit mati gadis. Sehingga harus selalu diberikan obat fungisida agar tidak menulkarkannya ke tanaman yang lain.

"Penyakit mati gadis ini paling ditakuti oleh petani, karena berdampak ke penghasilan petani. Kita jadi merugi karena rentan gagal panen. Sehingga, cuaca ekstrim seperti tanaman harus benar-benar dirawat," katanya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel