Diduga perebutan harta warisan, seorang anak tega menikam dan membacok ibu kandungnya. Korban yang diketahui bernama Idawati terpaksa dilarikan ke RSUP H Adam Malik Medan karena kondisinya kritis.
Informasi yang diperoleh, penganiayaan itu terjadi di kediaman Idawati di Kompleks Zeqita Residen No 5, Lau Cih, Medan Tuntungan, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (11/2).
Sebelum dibacok, korban sempat terlibat cekcok dengan LS (30), yang saat itu juga ada di rumah. Pelaku yang merupakan anak kandung korban bersama rekannya diduga menganiaya dan menikam ibunya.
Usai menganiaya korban, pelaku lantas kabur meninggalkan Idawati yang terkapar. Tetangga korban yang mendengar keributan itu, lantas datang menolong korban dengan membawanya ke RSUP H Adam Malik Medan.
Kanit Reskrim Polsek Delitua AKP Jonathan Hutagalung mengatakan pihaknya masih menyelidiki kejadian itu. Dari pemeriksaan sementara, penganiayaan ini diduga berlatar belakang masalah harta.
"Dugaan itu kami peroleh setelah mendapatkan keterangan dari pihak keluarga. Tapi kami masih menyelidiki kejadian ini. Karena korban masih belum bisa dimintai keterangan," kata Jonathan.
Dijelaskannya, kepolisian juga masih menyelidiki adanya dugaan keterlibatan orang lain dalam peristiwa itu. Dugaan sementara, korban melakukan penganiayaan bersama rekan-rekannya.
"Penganiayaan ini diduga dilakukan anak kandung korban. Tapi ada tidaknya keterlibatan orang lain ini masih kita dalami," jelasnya.
Akibat penganiayaan itu, Idawati mengalami luka tikam di ketiak kiri dan rusuk kanan. Bahkan ada delapan liang luka tusuk kecil di dada hingga perut. Selain itu, kepala belakang, dahi, paha kiri di atas lutut juga terdapat luka bacok.
"Masih didalami kejadian lengkapnya. Karena kondisi korban masih kritis dan korban belum bisa dimintai keterangan. Korban saat ini dalam perawatan intensif di sana," ujarnya.
Saat ini polisi masih mengejar LS. Beredar informasi laki-laki ini merupakan pegawai di salah satu rumah sakit yang ada di Serdang Bedagai.
"Informasinya begitu. Dia juga disebutkan tinggal di kabupaten itu. Kami masih selidiki. Ini masih kami kejar," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA