Pengelolaan pendidikan formal tidak boleh dianggap sekedar pembentukan insan. Pendidikan harus dilihat sebagai sebuah ekosistem, ada keterhubungan dari berbagai pihak dalam proses pendidikan.
"Pendidikan bukan urusan sekolah dan pemerintah, pendidikan itu urusan kita semua. Untuk itu, mesti ada keterbukaan dan akses informasi pendidikan terutama orangtua peserta didik," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, di sela diskusi panel HPN 2016, Mataram, Senin siang (8/2).
Lebih lanjut, Anies Baswedan mengatakan bahwa revolusi mental bukan dalam wujud retorika tetapi teknis. Ada banyak hal telah dikerjakan kementeriannya, antara lain memasukkan aspek integritas sebagai unsur penilaian sekolah. Ujian Nasional tidak lagi menjadi penentu utama kelulusan. Bisa jadi pencapaian nilai rata-rata ujian nasional di suatu daerah rendah, tetapi indeks integritas seperti kejujuran tinggi. Sebagai contoh, data terakhir, propinsi Nusa Tenggara Timur nilai UN rendah tetapi dengan indeks integritas tinggi. Artinya, saat pelaksanaan UN, para guru dan murid tidak melakukan cara-cara curang untuk meraih nilai ujian tinggi.
"Penumbuhan budi pekerti juga penting bagi peserta didik. Penumbuhan bukan pembentukan. Budi pekerti lahir dari pembiasaan diri. Bukan sekedar diajarkan tapi juga dibiasakan praktiknya. Bukan sekedar hafalan tapi juga terwujud nyata dalam keseharian,"imbuh mantan rektor Paramadina itu.[rgu]
KOMENTAR ANDA