
"Saya bersukur pemesanan hio meningkat," katanya kepada medanbagus.com, Jumat (5/2).
Tan Ahab menjelaskan, hio buatanya memiliki beberapa ukuran mulai dari ukuran sedang yang diberi nama 24, Pinang, Kelapa dan Super. Untuk memenuhi permintaan tersebut, ia mengaku menambah jumlah pekerja yang diupah secara harian.
"Banyak order jadinya harus bekerja ekstra," ungkapnya.
Hio menjadi salah satu perlengkapan sembahyang bagi suku Tionghoa pada saat perayaan Imlek. Hio yang terbuat dari bubuk kayu cendana dan dupa tersebut dibuat dengan berbagai ukuran dan dilengkapi dengan gambar naga yang dibuat timbul agar tampilannya semakin menarik. Suku Tionghoa meyakini asap yang membumbung ke langit saat hio dibakar akan kembali turun ke bumi dalam bentuk rezeki. Semakin besar hio yang dibakar maka semakin banyak asap yang membumbung dan semakin besar juga rezeki yang akan turun kepada mereka.[rgu]
KOMENTAR ANDA