Tren gulung tikar Perusahaan Multinasional (MNC) saat ini tengah melanda sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia.
Hal tersebut dapat dilihat dari hengkangnya perusahaan-perusahaan multinasional dari Indonesia seperti Ford, Panasonic dan Toshiba beberapa waktu terakhir.
Menurut keterangan dari Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, tren tersebut salah satunya disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat akibat upah pekerja yang rendah.
"Pimpinan perusahaan Toshiba mengatakan kepada saya mereka tutup salah satu penyebabnya adalah daya beli yang rendah. Produk tv, mesin cuci, lampu, tidak lagi berproduksi. Kenapa daya beli turun? karena upah rendah, upah rendah berdampak pada daya beli juga rendah," kata Iqbal, Kamis, (4/2).
Tren tersebut, kata Iqbal, merupakan lampu kuning bagi kondisi industri di Indonesia karena dikhawatirkan akan berdampak pada perusahaan lainnya serta pada potensi PHK buruh.
Oleh karea itu, Iqbal mengatakan bahwa ia dan sekitar 20 ribu buruh akan turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka di Israna Negara Jakarta lusa (Sabtu, 6/2).
Isu yang mereka angkat yakni untuk menghentikan PHK, mencabut PP 78/2015, dan mengembalikan hak serikat buruh untuk penentuan upah minimum.
"Aksi akan serentak dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia," pungkasnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA