Sejumlah pemukiman warga yang berada di lokasi kaki Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara (Sumut), kembali diterpa material abu vulkanik Gunung Sinabung. Termasuk salah satu posko pengungsian yang berada di Desa Jandi Meriah Kecamatan Payung, Senin (1/2) siang.
Ketua Tim Pemantau Gunung Api Igan Sastrawijaya mengungkapkan, hingga Senin siang, aktivitas Gunung Sinabung masih terus terjadi. Dan pihaknya masih terus memantau guguran lava pijar terutama yang terjadi pada malam hari.
"Masih kita amati jangkauan luncuran guguran abu vulkanik itu antara 1.700 meter (m) ya sampai 1.800 m. Kalau awan panas itu pecah menjadi dua arah, dan baru teramati sekarang. Tetapi gugurannya masih dinyatakan normal, karena belum ada guguran-guguran yang terlalu signifikan," ujarnya, Senin (1/2).
Sementara itu, akibat hujan abu vulkanik Gunung Sinabung, pengungsi kembali terancam terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Apalagi, minimnya pasokan masker di pos-pos pengungsian.
Salah seorang pengungsi Sunanti br Sembiring mengaku sudah pasrah dengan situasi dan kondisi Gunung Sinabung yang tak kunjung berhenti erupsinya.
Dia berharap, agar pemerintah kembali memperhatikan pngungsi. "Saya merasa terganggu oleh abu yang berasal dari material Gunung Sinabung itu. Ini anak-anak malah menjadi batuk dan pilek.
"Ya, semoga ada tindakan Pemerintah Kabupaten (pemkab) Karo ini," tukansya.[rgu]
KOMENTAR ANDA