post image
KOMENTAR
Akibat awan panas guguran dan erupsi Gunung Sinabung di kabupaten Karo Sumatera Utara (Sumut) yang terjadi pada Senin (1/2) dini hari, sejumlah petani yang tinggal di sekitar kaki Gunung Sinabung kembali mengalami gagal panen. Hal ini disebabkan abu vulkanik yang kembali mengguyur lahan pertanian warga.

Petani di Desa Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo Setia Bangun mengeluhkan lahan pertanian cabai dan tomatnya seluas 1 hektare (ha), kembali mengalami gagal panen akibat erupsi Gunung Sinabung. Namun, dia hanya bisa pasrah karena merupakan bencana alam.

"Mau gimana lagi, paling kita cuma bisa menyirami tanaman-tanaman kita agar tidak terlalu parah rusaknya. Kalau tidak siram maka seluruh tanaman tidak bisa dipanen," ungkapnya, Senin (1/2).

Sementara itu, Ketua Tim Pengamat Gunung Api Igan Sastra Wijaya memaparkan, Gunung Sinabung kembali bererupsi pada Senin dini hari. Luncuran awan panas terus meningkat hingga mencapai 3.000 meter (m), dengan tinggi kolom 1.500 hingga 2.000 m.

Dalam hal ini, lanjutnya, kembali pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengeluarkan himbauan, agar masyarakat tidak memasuki zona-zona berbahaya, yakni di radius 3-7 kilometer (km) dari kaki Gunung Sinabung.

"Ya itu memang himbauan untuk masyarakat yang bermukim di sekitar itu mungkin petani juga harus waspada, karena kita sudah batasi radiusnya. Tetapi, jika mereka memang memiliki lahan di sekitar kaki Gunung Sinabung, kita hanya berharap agar tetap waspada saja," ucapnya.

Adapun, lanjutnya, status Gunung Sinabung hingga saat ini masih berada di level IV (Awas). "Apalagi, pertumbuhan kuba lava masih terus berlangsung. Dan hingga saat ini sudah mencapai 2 juta milimeter (mm)," tandasnya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel