post image
KOMENTAR
Mantan Kapoltabes (Polresta-red) Medan, Brigjend Pol (Purn) Irawan Dahlan mengatakan aparat kepolisian harus melakukan pemetaan terhadap kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh seluruh OKP yang ada di Medan. Pemetaan ini menyangkut siapa-siapa saja anggota OKP yang selalu ada di lapangan hingga para petinggi OKP yang ada "Dibalik Meja".

Demikian disampaikannya menanggapi bentrok yang terjadi antara anggota Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) di Kota Medan.

"Harus bisa dilihat siapa yang ada dilapangan dan dibalik meja, biar gampang menangani. Kalau memang diperlukan penangkapan ya ditangkap," katanya, Senin (1/2).

Sosok yang dikenal sebagai pencetus Tim Pemburu Preman (TPP) saat bertugas di Medan tahun 2005 lalu ini menjelaskan, penanganan terhadap para pelaku kekerasan sangat tergantung kepada ketegasan polisi dalam bertugas menjalankan kewenangannya. Khusus pada bentrok kali ini, ia menyatakan polisi sudah bertindak dengan tegas dan serius. Hanya saja menurutnya, polisi masih kurang memahami "kekuatan-kekuatan" dari mereka sehingga lebih cenderung melakukan penanganan pasca terjadinya insiden.

"Kalau mereka mau pelantikan, ya jangan diluar dong. Mereka kan punya kantor, ya lantik di kantornya. Dan tidak perlu turun ke jalan, konvoi," ungkapnya.

Mantan Kapolda Gorontalo ini menegaskan, penindakan para anggota OKP yang terlibat bentrok tidak bisa dilepaskan dari pemberian sanksi kepada para petinggi organisasi mereka. Hal yang selama ini jarang diberikan oleh petugas kepolisian kepada para petinggi OKP.

"Harusnya mereka bertanggung jawab dong. Masa namanya organisasi tapi anggotanya kemana-mana nggak bertanggung jawab. Coba kalo Polri yang begini, semua pasti minta pertanggungjawaban pimpinannya. Pimpinan OKP nya harus dikenakan sanksi juga," demikian Irawan Dahlan.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel