Meski sudah didukung mayoritas partai politik, bukan berarti otomatis menguntungkan Pemerintahan Joko Widodo.
Menurut analis komunikasi politik Universitas Islam Negeri Jakarta Gun Gun Heriyanto untung atau tidak Jokowi dengan koalisi gemuk itu ditentukan tiga faktor.
Pertama, ditentukan skema koalisi politik yang dibangun. Jika ada skema dan komitmen yang jelas di semua parpol pendukung, tentu akan menguntungkan Jokowi.
"Selain akan menjadi mitra dalam hubungan eksekutif dan legislatif, dukungan itu juga akan membuat Jokowi punya banyak opsi. Karena selama ini dia terkesan jadi subordinat PDIP," terangnya, tadi malam (Minggu, 31/1).
Kedua, ditentukan pola negosiasi. Jika Golkar dan PPP minta jatah menteri dalam pemberian dukungannya, justru bisa membuat tekan di pemerintahan Jokowi. Selain akan ada pertentangan elite, citra kabinet kerja yang dibangun Jokowi juga akan tercoreng.
Ketiga, ditentukan oleh jangkar politik Jokowi di parpol pendukung itu. Kalau jangkarnya efektif, Jokowi akan diuntungkan. Tapi, jika jangkarnya tidak berfungsi, Jokowi akan kerepotan. Misalnya, saat ini memberikan pernyataan formal tapi di kemudian hari menelikung, ini akan memengaruhi pemerintahan Jokowi,” jelasnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA