Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) H T Erry Nuradi mengimbau seluruh pihak untuk tetap menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban umum, pasca peristiwa bentrokan antara massa Organisasi Kepemudaan (OKP) Pemuda Pancasila (PP) dengan massa Ikatan Pemuda Karya (IPK).
Erry mengimbau kedua pimpinan OKP menginstruksikan kepada anggotanya masing-masing untuk menahan diri sekaligus meredam emosi agar kondusifitas keamanan dan ketentraman di Sumut tetap terjaga dengan baik.
“Saya percaya pimpinan OKP dapat bertindak bijak memberikan pemahaman kepada anggotanya masing-masing untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi, agar pertikaian kedua belah pihak tidak berlarut-larut. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan,” katanya kepada sejumlah wartawan di Medan, Minggu (31/1).
Erry juga meminta kepada kedua kubu untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah, apalagi dengan melakukan aksi saling serang yang dapat menimbulkan korban cedera luka dan meninggal dunia bagi kedua belah pihak.
Aksi saling serang, tambah Erry, tidak hanya merugikan kedua belah pihak, namun juga dapat mengganggu ketertiban umum dan dapat menimbulkan korban dari kalangan masyarakat.
“Negara kita negara hukum. Mari kita serahkan kepada pihak yang berwajib untuk menegakan hukum kepada mereka yang bersalah dalam bentrokan kemarin. Tindak anarkis tidak menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Sementara itu, Waka Polda Sumut Brigjen Pol Adhi Prawoto menyatakan, bentrokan kedua kubu berawal saat massa IPK berjumlah sekitar 250 orang sedang konvoi menggunakan sepedamotor dan mobil menuju lokasi kegiatan pelantikan pengurus IPK di kawasan Jl Pelajar, Medan Kota, Sabtu sore sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat melintas di depan kantor Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP kawasan Jl Thamrin Medan, terjadi bentrokan kedua kubu. Akibatnya, 2 massa IPK tewas dan 4 lainnya mengalami luka serius.
Korban tewas Monang Hutabarat (49), warga Jl Bambu Medan (Ketua Ranting IPK Medan Timur) dan Sepri Marbun, warga Jl Pasar III Medan. Kedua korban terkena sabetan senjata tajam dan hantaman benda tumpul.
Sementara 4 korban luka lainnya masing-masing Feriansyah (25) warga Jl Tengah, Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan mengalami luka tusuk senjata tajam pada bagian perut, Eki (20) warga Jl Pasar III Medan mengalami luka sabetan parang pada bagian kepala, Rudi Syahputra, warga Jl Pasar III, Gang Sehati mengalami luka senjata tumpul dan Dedi Marbun (45) warga pasar III Medan mengalami luka sabetan senjata tajam pada bagian kepala.
Adhi menegaskan, mendapat laporan, Polda Sumut langusung menurunkan personil ke lokasi kejadian kemudian membubarkan secara paksa kedua kubu yang bertikai dan mengevakuasi para korban ke Rumahsakit Umum (RSU) Permata Bunda di kawawsan Jl Sisingamangaraja Medan.
“Belum diketahui secara pasti pemicu bentrokan. Tim Penyidik sedang mengumpulkan keterangan sejumlah saksi yang diamankan di Mapolda Sumut dari kedua belah pihak untuk memberikan keterangan terkait bentrokan,” jelas Adhi.
Selain itu, Polda Sumut terus mencari dan mengupulkan barang bukti guna mengungkap penyebab bentrokan dan dan otak pelaku yang memicu terjadinya bentrokan.
Guna mengantisipasi bentrok susulan, Polda Sumut dan Kodam I Bukit Barisan juga telah mengerahkan 1500 personil mengamankan kantor PP dan IPK di sejumlah titik di Medan.
“Keadaan sudah aman terkendali. Kedua pihak kita minta untuk duduk bersama menyelesaikan masalah,” ujar Adhi. [hta]
KOMENTAR ANDA