post image
KOMENTAR
Untuk mengurangi dan mengantisipasi penyebaran penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan Demam Berdarah Dangue (DBD) di posko pengungsian bencana alam erupsi Gunung Sinabung, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karo Sumatera Utara (Sumut) kembali mengaktifkan posko kesehatan keliling. Selain memberikan pengobatan gratis, posko ini diharapkan bisa melayani kesehatan bagi pengungsi.

Ketua PMI Karo Jasura Pinem mengatakan, posko kesehatan keliling milik PMI ini kembali diaktifkan sejak Kamis (28/1) kemarin. Hal ini bertujuan agar dapat menanggulangi berbagai penyakit yang diderita para pengungsi.

Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya sudah menangani sekitar 2.020 pengungsi di 9 posko kesehatan, sejak Juni 2015 lalu. Dan 35 persen dari pengungsi umumnya terserang penyakit ISPA, sedangkan 10 pengungsi lainnya terkena DBD.

"Posko kesehatan keliling PMI Karo sudah pernah dilakukan sejak awal pertama terjadinya bencana erupsi Gunung Sinabung, dan kemarin kembali diaktifkan mengingat erupsi Gunung Sinabung akhir-akhir ini terus meningkat. Rata-rata pasien mendapatkan jatah pengobatan, selama tiga bulan sekitar 12 kali pengobatan. Dan kita memberikan pelayanan seperti dokter spesialis penyakit dalam, dokter umum dan dokter gigi," ujarnya, Jumat (29/1).

Selain itu, tambahnya, juga disediakan pelayanan laboratorium, seperti laboratorium pemeriksaan kadar gula, laboratorium pemeriksaan asam urat, dan kolesterol.

"Jadi untuk relawan kita kebetulan ada dokter spesialis penyakit dalam, tetapi memang tidak setiap kunjungan kita hadirkan. Kita hadirkan lihat-lihat case nya," ucapnya.

Dia menjelaskan, tim posko kesehatan PMI Karo berjumlah 10 orang, kemudian nantinya akan melakukan cek kesehatan keliling ke 9 posko pengungsi yang ada di Kabupaten Karo.

"Ini penting mengingat sejak awal meletusnya Gunung Sinabung, masih banyak pengungsi yang bertahan di posko pengungsian. Bahkan jumlahnya masih berkisar 9.496 jiwa dari 10 desa yang masuk radius berbahaya. Apalagi, hingga saat ini status Gunung Sinabung masih di Level IV (Awas)," tandasnya.  

Dengan diaktifkannya kembali posko keliling kesehatan milik PMI ini, pengungsi mengaku merasa terbantu. Apalagi, tim kesehatan PMI ini "terjun" langsung melakukan pengecekan kesehatan ke posko-posko pengungsian.

"Kita merasa terbantu adanya tim kesehatan keliling dari PMI ini. Kita ditanya satu-satu. Dan jika ada keluhan sakit langsung diperiksa di posko pengungsian secara gratis. Tadi saya baru cek kesehatan," ujar salah seorang pengungsi Masukur br Ginting.[rgu]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas