Aktifitas Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara (Sumut), Kamis (28/1) kembali meningkat. Awan panas guguran secara beruntun, keluar dari puncaknya dengan skala yang cukup besar. Kondisi ini membuat pengungsi kembali panik.
Ketua Tim Pemantau Gunung Sinabung Igan Sastrawijaya memaparkan, Gunung Sinabung kembali bererupsi setinggi 2.000 meter (m). Kemudian juga menyemburkan awan panas guguran sejauh 1.500 m hingga 2.000 m ke arah lereng tenggara.
"Tadi pagi, Gunung Sinabung bererupsi sudah sebanyak 3 kali, kemungkinan masih terjadi lagi. Kita masih terus memantau, karena letusan ini masih sering terjadi. Bahkan setiap malam hingga siang hari, tidak lepas kita memantaunya," katanya, Kamis (28/1).
Dikatakannya, meski arah angin cukup tenang, namun diperkirakan sejumlah desa yang berada di sebelah timur Gunung Sinabung kembali tertutup material abu vulkanik. Sehingga, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan hingga kini, status Gunung Sinabung masih Awas (Level IV).
"PVMBG telah mencatat hingga siang tadi, Gunung Sinabung telah bererupsi sebanyak 3 kali dan semburan awan panas guguran sebanyak 40 kali. Kita berharap, agar warga tidak dulu mendekati atau beraktifitas di sekitar kaki Gunung Sinabung, yakni antara radius 3-7 kilometer (km), karena aktifitas Gunung Sinabung yang berfluktuatif dan sulit diprediksi.
Sementara itu, para pengungsi yang masih berada di posko pengungsian sempat panik dengan aktifitas Gunung Sinabung kembali meningkat. Mereka khawatir akan terus-menerus berada di penungsian.
"Saya sempat takut, kadang-kadang kalau dari Desa Jeraya suara gemuruhnya terdengar kencang sekali. Dari pos pengungsi ini pun sering sekali kita mendengarnya. Kami tidak tahu sampai kapan kami di pengungsian ini, kami mengharapkan kejelasan dari pemerintah. Kami ingin solusinya kedepan dan titik terang nasib kami," ujar salah seorang pengungsi dari Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Sumut Agus Wandra Surbakti.[rgu]
KOMENTAR ANDA