Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsi) bersama unsur FKPD sepakat untuk menempatkan sementara para pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) pada markas-markas pada satuan-satuan dibawah unit TNI. Demikian kesimpulan yang dihasilkan dalam rapat koordinasi di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro, Medan, Rabu (27/1). Para pengikut Gafatar asal Sumatera Utara sendiri diprediksi tiba di Pelabuhan Belawan dalam minggu ini.
Sekda Provinsi Sumatera Utara, Hasban Ritonga mengatakan penempatan para pengikut Gafatar pada unit-unit jajaran TNI ini untuk memudahkan pembinaan mereka.
"Nantinya kalau ada pertemuan face to face akan lebih terkonsentrasi, begitu juga pemahaman wawasan kebangsaan dan pembinaan keagamaan mereka sesuai aqidah," katanya.
Hasban menjelaskan, saat tiba di Medan pada pengikut ini akan langsung diarahkan ke tempat penampungan mereka yang sifatnya sementara tersebut. Pemerintah menurutnya akan memberikan perhatian khusus bagi mereka terutama yang sudah sempat menjual harta bendanya untuk biaya mereka dalam menjalankan program Gafatar.
"Kita akan telusuri harta kekayaan mereka. Bila memang nanti sudah tidak ada harta bendanya kita akan kaji penanganannya," ujarnya.
Terkait status pegawai negeri yang sebelumnya mengikuti Gafatar, Hasban mengaku pihaknya tidak bisa menerapkan perbedaan perlakuan sehingga undang-undang ASN tetap akan diterapkan kepada mereka.
"Saksi bagi PNS yang tidak masuk karena mengikuti Gafatar sama dengan yang lainnya. Penerapan hukumannya sama," demikian Hasban.[rgu]
KOMENTAR ANDA