post image
KOMENTAR
Insiden kapal tenggelam yang mengangkut WNI ke Malaysia kembali terjadi. Kemarin, 13 WNI ditemukan tak bernyawa di pantai Perairan Johor, Malaysia. Kepolisian Diraja Malaysia menyebut para korban sebagai imigran gelap.

Penemuan 13 jenazah itu jadi pemberitaan di sejumlah media Malaysia, kemarin. New Straits Times misalnya melaporkan, 13 jasad ditemukan terdampar di pantai dekat kota Bandar Penawar, Johor sekitar pukul 7 pagi. Warga melihat jasad mengapung dan terdampar di perairan tersebut. Dari pemeriksaan petugas kemudian diketahui seluruh korban berkewarganaegaraan Indonesia.

Korban terdiri dari 9 perempuan dan 4 laki-laki. Seluruh jasad telah dibawa ke RS Sultan Ismail untuk pemeriksaan post-mortem.

Kepolisian Malaysia menyakini, ada 35 orang di dalam kapal yang tenggelam itu. Hingga kemarin, polisi masih mencari korban lainnya. Kepala Kepolisian Distrik setempat, Rahmat Othman menyebut para korban itu diyakini menumpang kapal lewat jalur ilegal. Kapal yang ditumpangi korban tenggelam setelah dihantam gelombang besar dan angin kencang dekat Bandar Penawar. "Ada ombak setinggi tiga meter," ujarnya. Menurut Rahmat, kapal imigran ilegal itu diyakini tengah berlayar kembali ke Indonesia ketika dihantam gelombang besar.

Media Malaysia Police bahkan menampilkan foto-foto kapal yang ditumpangi tersebut. Dari foto tampak kapal sebesar dua kali ukuran tenis meja itu tergeletak begitu saja di pantai. Kapal dengan dua mesin baling-baling itu sudah compang-camping.

Sementara, Konsulat Jenderal RI untuk Johor Bahru, Taufiqur Rijal mengatakan, petugas telah menemukan sejumlah dokumen asal Indonesia tak jauh dari jasad korban. "Ditemukan beberapa paspor dan KTP Indonesia," kata Taufiq, kemarin. Namun dia tak merinci berapa paspor yang ditemukan.

Saat ini, kata Taufiq, otoritas setempat bersama staf KJRI Johor Bahru tengah mendata jumlah pasti WNI yang jadi korban. Menurut dia, kapal itu kemungkinan berasal dari Batam. Soalnya, pantai yang paling dekat dengan Johar Baru adalah perairan Batam.

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno mengatakan, para korban ditemukan di perairan laut pantai Kelise, Sungai Tengah, Bandar Penawar Kota Tinggi, Johor, Malaysia. Perairan itu berjarak tempuh 90 menit dari Johor Bahru.

Herman mengatakan, dari informasi yang diterima otoritas setempat, kapal itu tenggelam akibat hantaman ombak besar. "Kapal tenggelam karena pukulan ombak yang tingginya kurang lebih 3 meter," ujarnya.

Dia juga mengatakan, ada dugaan kapal nahas itu masuk ke perairan Malaysia secara tidak resmi. Ini adalah kali kesekian kapal pembawa WNI mengalami kecelakaan di Malaysia. September lalu, sebuah kapal membawa warga Indonesia tenggelam. Sebanyak 64 orang dinyatakan tewas.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel