Meski disebut memiliki gangguan kejiwaan, namun Toni Salim alias Abeng si pengirim SMS teror ke TVRI Medan ternyata menyadari bahaya dari keisengannya tersebut. Ia bahkan langsung mencabut dan membakar sim card yang dipergunakannnya untuk mengirim sms terornya tersebut dengan harapan agar tidak terlacak oleh petugas.
"Biar nggak ditangkap polisi," kata Abeng kepada wartawan, Senin (25/1).
Abeng mengaku keisengannya tersebut diawali saat ia melihat nomor telepon interaktif TVRI yang tertera pada layar monitor televisi. Ia kemudian iseng untuk mengirimkan SMS bernada teror ke nomor tersebut.
"Saya lihat nomornya di tipi (televisi)," ungkapnya.
Atas keisengannya tersebut Abeng meminta maaf kepada masyarakat Kota Medan yang sempat resah. Ia juga mengaku jera dan berjanji tidak mengulangi keisengannya tersebut.
"Tadinya saya cuma iseng. Saya janji nggak mengulanginya lagi. Saya minta maaf kepada masyarakat. Saya janji pak Mardiaz," katanya kepada Kapolres.[rgu]
KOMENTAR ANDA