Pihak Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) I Belawan mengirim 100 prajurit TNI AL ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Asahan (TBA). Pengiriman ini dilakukan pasca tewasnya
salah seorang preman bayaran Ar yang membekingi kapal penyelundup pakaian bekas di perairan Tanjung Balai Asahan, Jumat (22/1) pagi tadi dalam baku tembak dengan petugas patroli laut
yang menggunakan Kapal Angkatan Laut (KAL) Boa.
"Kita mengantisipasi situasi disana (Tanjung Balai Asahan), karena saya yakin preman disana digalang untuk melawan aparat. Sehingga saya kerahkan pasukan untuk membantu pengamanan markas Lantamal TBA," kata Danlantamal I Belawan, Marsma TNI Yudo Margono, Jumat (22/1) siang.
Yudo menjelaskan, perlawanan terhadap petugas patroli TNI AL kali ini merupakan kedua kalinya yang mereka alami terkait upaya penegakan hukum seperti pencegahan barang ilegal masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, petugas dalam hal ini TNI AL menurutnya tidak akan kalah menghadapi para preman bayaran tersebut.
"Negara tidak boleh kalah melawan preman bayaran, saya sudah katakan kita melaksanakan pengamanan dan tidak boleh kalah," tegasnya.
100 prajurit TNI AL dari Lantamal I Belawan tersebut diberangkatkan sekitar pukul 11.00 WIB oleh Danlantamal I Belawan. Pengamanan Lantamal TBA ini juga didukung dengan pengiriman 3 KRI untuk mendukung pengamanan di perairan.
"Jadi pengamanan kita lakukan di markas dan di perairan," ungkapnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA