Mantan Bupati Samosir Mangindar Simbolon mengungkapkan, pembangunan destinasi wisata Danau Toba akan diselaraskan dengan pembangunan Geopark Kaldera Toba. Hal ini dikarenakan, sudah dileburnya Badan Pelaksana-Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Kawasan Danau Toba (BP-BKPEKDT) dengan peraturan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) yang baru ke dalam geopark.
"Dulu saya ikut membuat konsep Geopark Kaldera Toba di Kawasan Danau Toba ini, dan saya membuat konsepnya yakni Range Toba Ekosistem Management Plan. Dan ini sudah dilebur dengan Geopark oleh gubernur. Untuk masalah lingkungan dan geopark ini akan tunduk ke dalam perpres, dan nantinya akan ada di dalam sebuah pasal bahwa badan atau lembaga yang sudah dibentuk gubernur sepanjang tidak berbenturan dan sejalan maka akan tetap berlaku. Jadi, maksudnya akan diintegrasikan semuanya ke dalam. Itu yang saya sarankan," ujar Mangindar kepada MedanBagus.Com.
Adapun, lanjutnya, masalah Geopark yang belum berjalan, seharusnya akhir 2014 lalu sudah ditandatangi gubernur, namun kenyataannya akhir Januari 2016 ini akan ditandatangani. Tetapi, permasalahannya, lembaga tanpa personil juga tidak akan jalan.
"Karena itu saya yang memberikan saran agar semua diintegrasikan bersama destinasi wisata, jadi agar tidak bentrok, apalagi geopark juga merupakan pariwisata yang mengangkat sejarah, budaya Danau Toba," ucapnya.
Dijelaskannya, terkait masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba, dalam merealisasikan sebuah ide, belum tentu dapat sepaham, pasti akan ada pro dan kontra, meski sebaik apapun yang kita lakukan. Karena itu, melakukan sosialisasi terlebih dahulu khususnya kepada pemda adalah dasar utamanya.
"Nah inilah upayanya. Selain itu, perusahaan-perusahaan disekitar juga kita sarankan agar tidak perlu khawatir, selama menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan, namun jika sudah merusak lingkungan harus "angkat kaki" mau tidak mau," tukasnya. [hta]
KOMENTAR ANDA