
"Setiap reses itu kalau enggak masalah jalan yang rusak pasti soal lampu jalan. Itu aja yang dikeluhkan warga," kata Anton Panggabean, Politisi Demokrat, Senin (18/1).
Anton mengatakan selama ini Pemerintah kota (Pemko) Medan beralasan anggaran adalah salah satu kendala perbaikan infrastruktur. Namun ia juga menilai kurangnya koordinasi antara dinas terkait.
Mulai dari jalan yang banyak berlubang akibat faktor alam dan jalan rusak akibat penggalian pipa air limbah. Masalah drainase yang buruk hingga menyebabkan banjir juga sangat membuat ketidaknyamanan warga. Pemko Medan harusnya memperhatikan masalah teknis secara detil terkait pembangun jalan yang harus disesuaikan dengan tata letak drainase.
"Jalan dan parit itu harus benar-benar diperhatikan. Sebagai kota yang disebut-sebut menuju kota metropolitan harusnya infrastruktur dibenahi. Kita lihat badan jalan dibuat dengan pengecoran. Jadinya jalan lebih tinggi dibandingkan parit. Sementara rumah penduduk tingginya tidak berubah. Akhirnya banjirlah. Bekum lagi masalah LPJU yang tidak berfungsi hingga menyebabkan jalanan menjadi gelap gulita. Akhirnya timbullah tindakan kriminal,"ungkapnya.
Namun, dibalik itu semua, Pemko Medan harus membuat skala prioritas pembangunan infrastruktur. Jika tak ada skala prioritas, memiliki anggaran yang besar pun tak ada gunanya.
"Harus ada skala prioritas. Kalau tidak ada ya percuma aja. Bagus infrastrukturnya, baguslah semuanya," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA