Warga Kota Medan keluhkan pemadaman listrik yang kembali terjadi. Apalagi, pemadaman terjadi disaat umat muslim akan melaksanakan ibadah Sholat Maghrib.
"Kenapa pelayanan PLN ini tidak pernah beres. Selalu terjadi pemadaman hingga berjam-jam, jika di telepon ke pihak PLN, alasannya selalu masalah gangguan, masalah travo meledak dan sebagainya. Apa dengan tarif kita membayar cukup mahal dan selalu naik setiap bulannya ini, tidak cukup untuk membeli mesin yang baru," ujar warga Jalan Setia Budi Medan Syaifullah kepada MedanBagus.Com, Minggu (17/1).
Hal senada juga dikatakan, warga Jalan Sei Serayu Medan Darmayanti. Dia menyesalkan pelayanan PLN kepada masyarakat yang tidak pernah memuaskan.
"Saat ini sudah ada sistem razia dari PLN dari rumah ke rumah, yakni memeriksa arus listrik masyarakat yang mencuri arus. Jika kedapatan bisa terkena denda hingga ratusan juta rupiah. Kemarin teman saya sudah kena razia ini. Saya pikir cara ini bagus, agar tidak ada lagi yang mencuri arus," bebernya.
Apalagi, lanjutnya, arus listrik rumah tangga sudah beralih ke model terbaru, yakni listrik prabayar atau biasa di sebut juga dengan listrik voucher (KWH meter token), yang kabarnya arus listriknya tidak bisa dicuri lagi. Jika terkena denda, maka meteran lama diganti ke model KWH meter token ini, dengan alasan PLN, sudah tidak ada lagi stok meteran lama.
"Tapi kenapa pelayanan PLN masih parah juga ya?," ujarnya. [hta]
KOMENTAR ANDA