Aktivis senior, Hatta Taliwang, mengkritik cara masyarakat dan pejabat negara menyikapi serangan teroris di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, yang menewaskan 7 orang termasuk 5 pelakunya (Kamis, 14/1).
Dalam analisa Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno-Hatta itu, perilaku masyarakat dan elite menanggapi tragedi itu sudah tidak wajar.
Ia menuding semua ironi di seputar kejadian itu akibat tayangan-tayangan stasiun televisi yang tidak sehat dan tidak mendidik.
Inilah isi kritik Hatta Taliwang yang juga diterima redaksi lewat pesan elektronik:
SEMUA GARA-GARA TV.
1.Gara2 acara TV sering putar sinetron maka semua PERISTIWA SUNGGUHAN oleh rakyat DIANGGAP SINETRON. Bom Sarinah dianggap tontonan sinetron juga.(Rakyat tak bisa bedakan lg REALITAS DG MIMPI?)
2. Gara2 TV sering putar acara Stand Up Comedy, maka semua PERISTIWA SERIUS DIANGGAP HUMOR. Gambar korban bisa dibikin lelucon.(Nurani Rakyat sdh hambar ? Semua peristiwa dianggap biasa ? Bom meledak dianggap lelucon).
3. Gara2 TV sering bikin acara GOSIP, maka rakyat tidak bisa bedakan mana BERITA BENAR DAN MANA BERITA FITNAH. Sehingga saling gosip dan fitnah sdh jd jadi budaya sehari hari.Termasuk saling fitnah dlm soal pelaku bom.
4. Gara gara kamera TV aparat aparat negara berlomba lomba dan bersaing bicara di depan kamera BERAKTING DAN MEMBANGUN CITRA. Sehingga apa yg seharusnya RAHASIA NEGARA DI UMBAR KE PUBLIK.(Aparat merasa jadi bintang sinetron ?)
RAKYAT DAN APARAT TERMASUK ELITNYA MENDERITA SAKIT APA YA? BANGSA KASIHAN?.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA