post image
KOMENTAR
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dilengserkan sebagai Presiden RI pada Juli 2001 bukan karena terlibat korupsi.

Lengsernya Gus Dur merupakan konspirasi dari elite politik yang terganggu dengan cara berpikir dan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Gus Dur.

Begitu disampaikan Rizal Ramli saat menghadiri peringatan haul wafatnya Gus Dur di kediaman Mahfud MD di Jakarta, Senin (11/1) malam.

"Gus Dur dilengserkan secara tidak adil karena tidak melakukan pelanggaran konstitusi. Bahkan orang yang menyebut Gus Dur korupsi sebenarnya pernah dipecat oleh Gus Dur," kata Rizal yang di era pemerintahan Gus Dur menjabat Menko Perekonomian.

Menurut Rizal, pemakzulan Gus Dur di tengah jalan bukan disebabkan persoalan hukum Bulogate seperti yang dituduhkan selama ini.

"Gus Dur sama sekali tidak terkait kasus itu. Nama Gus Dur hanya dicatut," katanya.

Nama Gus Dur dicatut oleh Soewondo, tukang pijat Gus Dur, yang berkomplot dengan Wakil Kepala Bulog ketika itu, Sapuan, untuk membobol dana Yayasan Dana Bina Sejahtera Karyawan Badan Urusan Logistik (Yanatera) senilai Rp 35 miliar.

Sapuan ingin menggunakan dana Yayasan Yanatera untuk melobi agar terpilih sebagai Kepala Bulog.

"Nyatanya yang terpilih sebagai Kepala Bulog ketika itu bukan Sapuan, tapi Rizal Ramli," kata Rizal yang kini menjabat Menko Maritim dan Sumber Daya.

"Banyak character assasination (pembunuhan karakter) terhadap Gus Dur. Buktinya keluarganya hidup sederhana, enggak ada wah-wahnya dan hebat-hebatnya setelah beliau (Gus Dur) tidak jadi presiden," ungkapnya.

Untuk itu, Rizal setuju sejarah harus diluruskan agar tidak terjadi simpang siur di masa depan terkait diturunkannya Gus Dur sebagai presiden sebelum masa jabatannya berakhir.

Rizal mendukung jika nama cucu pendiri Nahdhatul Ulama (NU), KH Hasyim Asyari itu direhabilitasi. Selain Rizal, dua menteri di era Gus Dur, Luhut Panjaitan (Menteri Perdagangan dan Perindustrian) dan Mahfud MD (Menteri Pertahanan), juga berkomitmen meluruskan sejarah pemakzulan Gus Dur.

"Kami bersama-sama dengan pak Mahfud MD dan teman-teman Gusdurian (berkomitmen) memperjuangkan untuk merehabilitasi nama Gus Dur," tukasnya.[hta/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas