Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Palembang Earry Saputra mengungkapkan, saat ini banyak bisnis bodong dengan modus investasi. Bisnis yang menjajikan keuntungan berlipat ini tumbuh subur di Kota Palembang.
"Kita mengimbau masyarakat, jangan mudah tergiur dan terpancing oleh perusahaan yang menjanjikan bisnis investasi dengan hasil yang cukup menggiurkan. Kita terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai bisnis investasi ini," ungkap Earry dilansir RMOLSumsel (Grup medanbagus.com), Sabtu (9/1).
Dirinya menyebut, berdasarkan data OJK ada sekitar 162 perusahaan National yang namanya diketahui publik diduga investaai bodong.
"Ciri-cirinya bisnis investasi itu dikatakan bodong atau tidak resmi biasanya mereka menawarkan keuntungan fantastis dalam waktu singkat, kemudian Mereka menjual SIUP dan SITU bukan izin dari OJK, dan bekerjanya seperti Multi Level Marketing atau MLM," terangnya.
Ia menekankan, dengan investasi bodong yang menjamur di Kota Palembang maka masyarakat harus lebih mewaspadai. Sebab ivestasi menjanjikan kaya tanpa kerja tidak mendapatkan izin dari OJK.
Yang menjadi problem sekarang, kata dia, ivestasi bodong ini OJK tidak bisa memberikan sanksi jika tidak ada korban yang melapor. Masyarakat justru malu jika melapor. Inilah masalahnya.
"Tugas kita hanya sebatas edukasi, kita sarankan jika masyarakat ingin investasi bisa langsung ke bursa efek. Tidak perlu mahal, uang 100 ribu sudah bisa investasi," katanya.[rgu]
KOMENTAR ANDA