Baggage Handling System (BHS) yang diterapkan di Kuala Namu International Airport (KNIA) diyakini akan meminimalisir pencurian bagasi penupang pesawat yang marak diberitakan belakangan ini. Demikian disampaikan Junior Manager BHS Angkasa Pura II, Bandara Kuala Namu kepada wartawan, Selasa (5/1)
"Untuk Angkasa Pura II, system BHS baru digunakan di Bandara Kuala Namu. Sedangkan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta masih dalam tahap persiapan," katanya.
Dari sistem kerja yang ditunjukkan, penggunaan BHS ini meminimalisir keterlibatan manusia dalam penanganan bagasi, dimana bagasi penumpang langsung masuk ke Line Conveyor usai proses check in. Pemeriksaan X-Ray akan berlangsung selama bagasi ada pada line conveyor yang dipasang sebanyak 4 unit di Bandara Kuala Namu.
Jika tidak lolos pemeriksaan, bagasi akan dibawa ke lokasi pemeriksaan barang, dan calon penumpang dipanggil. Sedangkan bagasi yang lolos pemeriksaan kemudian berpindah ke helixorter. Pada bagian inilah bagasi disortir untuk dipindahkan ke pengumpulan bagasi sesuai tujuan dan maskapainya untuk segera dipindahkan ke pesawat.
"Pada penampungan bagasi inilah manusia kembali dilibatkan," ungkapnya.
Ditambahkannya, pada bagian ini pernah terjadi percobaan pencurian, tapi tertangkap CCTV. System BHS ini diawasi 50 unit CCTV. Ada juga CCTV di area check in dan area yang ditangani maskapai.[rgu]
KOMENTAR ANDA