Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) mengendus kejanggalan modal kampanye para calon kepala daerah yang berlaga di Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu.
Pasalnya, berdasarkan analisa lembaga antirasuah banyak para calon memiliki utang besar kepada pihak tertentu. Data tersebut dikuatkan juga oleh Laporan Harta Kekayaan para calon di KPK.
"Yang pertama kekayaan calon di Pilkada, jadi sebagian besar calon ada yang utang, hartanya minus. Gawat ini," kata Direktur Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan ketika dihubungi, Minggu (3/1).
Oleh sebab itu, KPK dengan segera menindaklanjuti temuan itu. Sebab, Pahala mengatakan para calon yang berutang itu, sebagian kalah, dan sebagian lagi menang di Pilkada.
"Januari ini (divisi) penelitian dan pengembangan KPK mau survei ke calon yang kalah. Mau kami tanya, 'kamu harta segini kok berani maju (di Pilkada)'. Sebenarnya siapa sih bandarnya? Kira-kira begitu," ujarnya.
Selain itu, survei juga akan bermuara kepada penelusuran, apakah ada komitmen antara sponsor dengan calon kepala daerah yang menang.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA