Polri dan TNI menggelar operasi gabungan untuk mengejar ekstremis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyerang Mapolsek Sinak, Kabupaten Puncak beberapa waktu lalu. Operasi yang digelar sejak hari Jumat (1/1) itu memang belum berhasil menangkap pelaku. Padahal mereka sudah teridentifikasi.
Tapi dalam operasi tersebut, para aparat berhasil mengamankan 471 peluru yang merupakan amunisi senapan AK-47 dan SS-1.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, ada tiga lokasi penemuan peluru. Yakni, posko tinjau di Kampung Weni Sinak, rumah salah tersangka penyerangan berinisial KM, dan rumah tersangka berinisial IM.
"Peluru itu sekarang sedang disita," kata Badrodin, Sabtu kemarin (2/1).
Polri memastikan akan terus berupaya mengejar penyerang Mapolsek Sinak. Setiap hari akan dilakukan operasi untuk menemukan para pelaku.
"Kami kejar terus," papar jenderal bintang empat tersebut seperti dilansir dari JPNN.
Kondisi Papua tengah memanas menyusul tewasnya tiga anggota polisi di Polsek Sinak yang terjadi pada Minggu (27/12) malam. Sebanyak 25 penyerang masuk dari pintu belakang dan menembak lima polisi yang tengah berjaga. Tiga polisi yang tewas, yaitu Bripda Ilham, Briptu Muhamad Rashid Rido Matdoan, dan Bripda Armansyah. Setelah menyerang, kelompok jahat itu membawa kabur tujuh pucuk senjata.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA